Pertahankan Beruang Kutub dari Kepunahan

         Jika di berbagai bagian Kutub Utara, beruang kutub mulai menunjukkan dampak dari perubahan iklim, yakni tubuh yang semakin kurus dan jumlah anak yang semakin sedikit, hal tersebut tidak terjadi di Laut Chukchi.


         Di wilayah barat Alaska tersebut, para pakar biologi menemukan beruang kutub yang sehat dan jumlah anak yang wajar. "Habitat di sini begitu kaya, sehingga meski terjadi penurunan lempengan es yang signifikan, beruang kutub masih berkembang dengan baik," ujar Eric Regehr, pakar biologi dari U.S. Fish and Wildlife Service (FWS).

         Regehr telah membius, mengamati, dan menimbang tak kurang dari 68 beruang kutub sebelum melepaskan mereka kembali ke alam liar. Data dari studinya tersebut menunjukkan bahwa di wilayah Chukchi sama sehatnya dengan kondisi mereka 20 tahun yang lalu, ketika isu pemanasan global belum marak.

         Namun, meski tampak tak terusik perubahan iklim, beruang kutub di Alaska menghadapi tantangan lain: pemburu hewan. Berburu beruang kutub memang legal disana. Para pemburu setempat masih menjalankan hobi yang berasal dari tradisi ribuan tahun, yakni berburu beruang kutub untuk diambil daging dan bulunya. Mereka juga membunuh beruang kutub atas alasan keamanan, karena hewan tersebut  suka masuk ke wilayah pemukiman dan membahayakan anak-anak.

        Jika beruang kutub memang sedang menuju kepunahan akibat kehilangan habitat, bukankah logikanya adalah berhenti menembaki beruang kutub sekarang juga?

        Meski banyak pembela lingkungan dan hewan yang akan menjawab ya, menghentikan tradisi penting saat stok beruang masih berlimpah - bahkan di area padat penduduk - masih dianggap belum perlu. Namun, kini banyak yang mulai berusaha membatasi kuota perburuan beruang kutub dan menegaskan agar para pemburu mematuhinya.

        "Tentu saja, jika perubahan iklim terus berlanjut, dalam beberapa tahun ke depan, jumlah beruang kutub yang boleh diburu di Chukchin akan berkurang," tegas Regehr.


Komentar