Tuhan Itu Maha Tahu
Axel, anak bungsu saya mempunyai sifat yang agak tertutup. Sekalipun dia laki-laki, namun halus perasaannya. Dia tak pernah bisa menyembunyikan kebohongan. Suatu kali Axel menerima telepon dari Omanya. Saat itu saya sedang sibuk di dapur. Setelah tak terdengar lagi suara Axel, saya pun menghampirinya untuk menyimpan ponsel tersebut di tempat semula.
Tiba -tiba Axel menyembunyikan satu tangannya di balik jaket kakaknya yang tergeletak di sofa dan berkata, "Mama beli Handphone baru aja". Dari wajahnya yang tegang saya menangkap ketidakberesan. Saya langsung berkata, "Handphone mama jatuh di air, ya? Kalau iya, cepat berikan ke mama, biar mama keringkan. Nanti keburu rusak". Mendengar itu, Axel segera menyerahkannya. Selama
saya sibuk mengeringkan ponsel itu dia tak berani bicara sedikitpun. Setelah semuanya beres, barulah ia berkata, "untung ya Ma, Handphone-nya tak jadi rusak. Diapakan itu tadi? Kok mama tahu kalau masuk di air?"
Tiba -tiba Axel menyembunyikan satu tangannya di balik jaket kakaknya yang tergeletak di sofa dan berkata, "Mama beli Handphone baru aja". Dari wajahnya yang tegang saya menangkap ketidakberesan. Saya langsung berkata, "Handphone mama jatuh di air, ya? Kalau iya, cepat berikan ke mama, biar mama keringkan. Nanti keburu rusak". Mendengar itu, Axel segera menyerahkannya. Selama
saya sibuk mengeringkan ponsel itu dia tak berani bicara sedikitpun. Setelah semuanya beres, barulah ia berkata, "untung ya Ma, Handphone-nya tak jadi rusak. Diapakan itu tadi? Kok mama tahu kalau masuk di air?"
Kawan, seorang ibu yang mengenal anak-anaknya, akan dengan mudah membaca segala gerak-gerik mereka. Tentu saja tidak 100 persen kita bisa tahu karena kita bukanlah yang maha tahu. Terlebih lagi Tuhan yang kita yang sembah. Ia adalah pribadi yang Maha Tahu. Apapun yang sedang kita pikirkan, ucapkan ataupun lakukan, semua dapat terbaca dengan mudah di hadapanNya.
Kawan, jangan pernah berpikir bahwa kita dapat lari dan menghindar dari-Nya. Jika ada dosa yang sedang kita sembunyikan, mari dengan penuh kerendahan hati kita menghampiri hadirat-Nya dan mohon pengampunan-Nya. Bila kita dengan cepat meresponi hal ini, maka semuanya akan menjadi lebih cepat untuk diperbaiki. Jangan menunda, karena hal itu justru akan memperburuk keadaan. Percayalah, hanya Tuhan yang sanggup memulihkan hidup kita. Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan dijadikan-Nya Seputih salju. Itu janji Tuhan.
Komentar