"Si Leher Beton" Mike Tyson

Michael Gerrard Tyson atau lebih dikenal dengan sebutan Mike Tyson adalah salah satu petinju legendaris dunia. pada 1986, tepatnya tanggal 22 Nopember, Tyson memegang rekor tinju dunia. Saat itu, dia memecahkan rekor sebagai petinju termuda (20 tahun, 4 bulan, 22 hari) yang meraih gelar juara tinju kelas berat WBC, WBA, dan IBF.

        Tyson atau dikenal di Indonesia sebagai "Si Leher Beton" memang sosok fenomenal di dunia tinju. Pada 19 pertandingan profesional pertamanya, Tyson mengalahkan semua lawannya dengan knockout (KO). Bahkan, 12 diantaranya, dilakukan Tyson pada ronde kedua. Contohnya adalah ketika dia meraih gelar WBC pada 1986 saat mengalahkan Trevor Berbick dengan technical knockout (TKO) pada ronde kedua.

        Kehebatan lainnya ditunjukkan saat Tyson menjadi juara langsung setelah "menghajar" Michael Spinks dalam waktu 91 detik saja. Setelah itu, Tyson sukses mempertahankan gelar juara dunia kelas berat sebanyak 9 kali, termasuk menang melawan Larry Holmes dan Frank Bruno. Namun, apakah Tyson selalu menang? Sebenarnya tidak juga.

        Pada 1990, Tyson harus kehilangan gelar juara saat takluk KO dari non-unggulan James "Buster" Douglas. Setelah itu, berbagai kasus dan kontroversi seolah melekat pada dirinya. Salah satunya adalah hukuman enam tahun penjara karena didakwa memperkosa Desiree Washington. Namun, Tyson dilepas dari penjara setelah menjalani hukuman "melayani komunitas" selama 3 tahun.

        Setelah keluar dari penjara, Tyson berusaha kembali ke dunia tinju. Berbagai pertarungan dilakukannya dengan hasil positif dan negatif. Namun, usia tak bisa dibohongi karena Tyson (35 tahun) kalah KO berturut-turut dari Danny Wiliams dan Kevin McBride.

        Kisah Tyson di ring tinju memang sudah berakhir, tetapi dunia masih ingat sosok petinju dengan gaya yang ganas dan penuh intimidasi ala "Si Leher Beton". Tak heran jika Tyson masuk daftar dari The Ring sebagai peringkat 16 petinju terbaik sepanjang masa. Dia juga dinobatkan sebagai "pemukul" nomor 1 sepanjang sejarah tinju kelas berat versi ESPN.com.


Komentar