Kesulitan Hidup Memperkuat Daya Tahan Mental
Namun, sejumlah teori dan hasil studi belakangan ini justru menunjukkan sebaliknya. Ternyata, pengalaman dalam menghadapi kesulitan hidup justru bisa membawa manfaat, yakni daya tahan mental yang lebih kuat ketika menghadapi situasi berat di masa depan. Menghadapi tragedi justru meningkatkan resiliensi kita, yakni kemampuan untuk bertahan menghadapi situasi sulit.
Studi yang dimuat dalam Journal of Personality and Social Psychology mendapati bahwa kemalangan bisa mengokohkan kemampuan adaptasi dan resiliensi. Penelitian terhadap 2.398 partisipan yang dilakukan selama tiga tahun ini meminta subjek melaporkan kemalangan apa saja yang pernah menimpa mereka, lantas mengukur kesehatan mental mereka.
Hasilnya? Dibandingkan dengan orang yang belum pernah mengalami kemalangan, mereka yang memiliki rekam jejak peristiwa menyedihkan atau traumatis dalam hidup di masa lalu ternyata menunjukkan kesehatan mental yang lebih baik, yang ditunjukkan dengan gangguan fungsional dan gejala stres pascatrauma yang lebih rendah.
Studi lain yang dilakukan oleh tim peneliti yang dipimpin Mark D. Seery, Ph.D., dari University at Buffalo, The State University of New York, mengungkap hal serupa. Dalam studi yang diterbitkan dalam Psychological Science tersebut, rasa sakit dan tak nyaman saat memasukkan tangan ke dalam air es tampak paling tinggi dirasakan orang yang tidak pernah mengalami tragedi dalam hidupnya, dan paling rendah pada orang yang pernah mengalami setidaknya lima peristiwa menyedihkan dalam hidupnya.
Ini berarti, pengalaman atas sejumlah tragedi atau peristiwa menyedihkan dalam jumlah moderat, seperti perceraian orangtua atau kematian orang tercinta, membuat resiliensi seseorang menjadi lebih tinggi terhadap pemicu stres.
Benarlah kata pepatah Barat: Apa yang tidak membunuh Anda, menjadikan Anda lebih kuat.
Komentar