Apakah Anda Tahu Manfaat Daun Saga?



Saga termasuk salah satu favorit para penggemar tanaman herbal. Khasiatnya banyak dan cara mengolahnya mudah.


Mendengar kata saga pasti Anda langsung teringat tentang tanaman yang bisa mengobati sariawan. Itu benar! Tanaman ini memang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi sariawan dan masalah mulut lainnya, seperti amandel, bau mulut, dan sebagainya.

Penyakit mulut biasanya disebabkan oleh menurunnya sistem kekebalan tubuh atau alergi yang disebabkan kopi, cokelat, keju, kacang-kacangan, dan kentang.

Sariawan sendiri bisa terjadi jika tingkat stres seseorang sudah melebihi batas normal. Tapi stres bukan pemicu satu-satunya. Bakteri, luka pada mulut (karena tergores atau tergigit), kurang nutrisi, dan salah penggunaan obat merupakan sederet faktor yang bisa menyebabkan munculnya sariawan.

Masalah itu bisa diatasi dengan daun saga yang mengandung vitamin A, B1, B6, C, kalsium oksalat, glisirizin, filsiri zinat, polygalae turomic acid, dan pentosan.

Masyarakat Indonesia menyebut tanaman ini dengan berbagai macam nama, seperti thaga (Aceh), saga telik/manis (Jawa), saga leutik (Sunda), walipopo (Gorontalo), piling-piling (Bali), seugeu (Gayo), ailalu pacar (Ambon), saga buncik/saga ketek (Padang), dan kaca (Makassar). Dalam bahasa Latin, tanaman ini disebut Abrus precatorius L.

Awal mulanya tanaman ini ditemukan ratusan tahun yang lalu di daerah India. Kemudian saga menyebar ke Afrika dan Amerika. Karena khasiatnya, tanaman ini cepat menyebar ke Australia dan Indonesia melalui perdagangan yang marak saat itu. Tanaman saga termasuk jenis tumbuhan perdu dengan pokok batang berukuran kecil dan merambat. Sebelum akhirnya ditanam di dalam pot, saga kerap tumbuh liar di dalam hutan.



Ciri-Ciri Tanaman

Biji saga berbentuk buah polong berwarna merah dengan titik hitam berkilap dan licin berukuran panjang 6-8 mm. Bunganya berwarna ungu muda menyerupai kupu-kupu. Tumbuhan ini mempunyai panjang mencapai 6-9 m dengan diameter batang hingga 1,5 cm membelit-belit ke arah kiri. Daunnya majemuk dengan anak daun 8-15 pasang berbentuk bulat telur, pangkal membundar, tepi rata, permukaan atas gundul, dan permukaan bawah berambut. Bunga saga muncul di ketiak atau di ujung daun, jumlahnya antara 5-7 bunga setiap tandan.

Tanaman ini dapat diperbanyak dengan biji dan stek. Berhubung mempunyai kulit yang keras, sebaiknya sebelum disemai, biji saga direndam menggunakan larutan H2SO4 (bisa dibeli di toko kimia) selama kurang lebih 15-18 menit agar lunak. Setelah disemai, cuci biji saga sampai bersih. Cara ini akan membuat kualitas kecambah akan lebih baik.

Biji dapat ditanam secara langsung di tanah atau disemaikan terlebih dahulu di polibek. Setiap 2-3 biji dapat ditanam dalam satu lubang. Apabila biji yang sudah disemaikan di polibek akan dipindahkan ke tanah, sebaiknya tunggu sampai biji berusia satu bulan agar lebih kuat.

Hal yang juga perlu diperhatikan sebelum memindahkan biji ke tanah adalah tanah bekas galian harus didiamkan terlebih dahulu sekitar tiga sampai empat hari. Hal ini dimaksudkan agar kadar asam pada tanah berkurang.

Untuk penanaman awal, biasakan menempatkan saga di bawah pepohonan yang rindang. Pasalnya tanaman saga yang masih muda baru akan tumbuh subur kalau tidak terkena sinar matahari secara langsung.

Untuk memperbanyak saga, kita bisa menerapkan sistem stek. Caranya mudah, pilih batang yang sehat (tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda). Lalu potong sepanjang 20-35 cm dan tanam di dalam polibek. Sebelumnya polibek harus diisi media tanam berupa pupuk kandang atau humus dan tanah dengan perbandingan 2:1 . Stek baru dapat dipindahkan setelah muncul tunas sepanjang 5 cm.

Perawatannya tidak terlalu sulit. Hanya meliputi penyiraman, pemupukan, pembersihan gulma, dan pemangkasan. Yang paling penting, saga harus disandarkan pada tanaman lainnya. Kenapa? Karena ketika tumbuh besar tanaman ini akan memanjat ke tanaman yang ada di sampingnya tersebut.

Atau Anda bisa mencoba cara lain, yakni dengan menancapkan beberapa kayu setinggi 1 m dekat tanaman saga yang akan tumbuh. Saat sudah besar, tanaman saga akan melilit di kayu tersebut. Jangan lupa untuk menyingkirkan ranting-ranting yang sudah kering dan tak sedap dipandang mata. Tujuannya agar tanaman saga merambat teratur.



Cara Mengolah Saga

Ada beberapa cara mengolah saga menjadi ramuan untuk menyembuhkan penyakit. Silakan mengikuti langkah-langkah di bawah ini:



1. Mengobati amandel

Ambil akar saga, kayu manis, dan gula batu secukupnya. Rebus semua bahan dalam lima gelas air sampai mendidih dan air tersisa setengahnya. Lalu saring dan minum dua kali sehari masing-masing satu gelas.

2. Mengobati sariawan

Petik daun saga yang masih segar secukupnya. Jemur beberapa menit dan cuci bersih. Kunyah daun tersebut hingga halus dan biarkan air daun saga itu bekerja mengobati sariawan. Ingat, sisa daun jangan ditelan.

3. Mengobati mata meradang

Ambil satu genggam daun saga, cuci bersih. Setelah itu rebus dengan dua gelas air dan ambil embunnya. Teteskan embun itu ke mata yang merah satu kali sehari.

Komentar