Gejala Anemia yang biasanya muncul tanpa disadari
Gejala anemia dapat dirasakan oleh penderita atau tidak dirasakan oleh penderita. Gejala anemia muncul akibat penurunan hemoglobin yang menyebabkan transportasi oksigen menjadi menurun.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah apakah ada penyakit lain yang menyebabkan anemia (pada kanker, talasemia) perlu juga ditanyakan riwayat pada keluarga, pekerjaan yang berisiko (terpapar dengan radiasi hebat), penggunaan obat-obat tertentu, pada kehamilan, dan yang terpenting adalah asupan konsumsi makanan sehari-hari yang sehat. Gejala anemia biasanya tidak spesifik dan tergantung dari penyebab dan hal yang telah disebutkan, namun beberapa gejala anemia yang umum ditemukan adalah:
a. Mudah cepat lelah dan capai
b. Perasaan berdebar debar pada jantung
c. Sesak nafas dan sakit kepala
d. Sulit dalam berkonsentrasi
e. Kulit yang pucat termasuk di wajah, bibir dan pada konjungtiva mata
f. Keram pada kaki atau tangan
g. Serta gejala lain BAB berdarah, kulit kuning dan sulit tidur
Dokter akan melakukan pemeriksaan mulai dari gejala anemia yang muncul dan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan laboratorium biasanya rutin dilakukan untuk melihat adakah kelainan dalam jumlah produksi darah merah atau kelainan lainnya yang mendasari.
Gejala anemia lainnya yang perlu diperhatikan sebagai tanda bahaya dari anemia adalah apabila adanya penurunan kesadaran, gangguan tanda vital pada denyut jantung pernafasan dan disertai dengan pendarahan yang banyak dan aktif dimana dapat mengancam jiwa. Dengan melakukan pemeriksaan berkala (Medical Check Up) dapat digunakan untuk screening awal dari anemia dan penyebabnya.
Mengenal anemia
Munculnya gejala anemia sendiri dilatarbelakangi oleh keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin yang berada dibawah nilai normal. Anemia dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, diantaranya adalah:
1. Anemia karena penurunan jumlah produksi sel darah merah, contohnya adalah pada kekurangan nutrisi seperti zat besi atau vitamin B12
2. Anemia karena peningkatan destruksi sel darah merah, contohnya adalah pada penyakit gangguan kekebalan tubuh atau penyakit talasemia
3. Anemia karena kehilangan darah dalam jumlah besar, contohnya pada kecelakaan, trauma, menstruasi hebat atau perdarahan lainnya.
Anemia dapat juga dibagi menjadi fase akut dan kronik dimana fase akut adalah fase anemia dengan keadaan yang mendadak, biasanya nilai sel darah merah atau hemoglobin berada pada 7-8 g/dl, sedangkan fase kronik biasanya sudah berlangsung lama dengan nilai sel darah merah atau hemoglobin dengan nilai 4-5 g/dl.
Komentar