Belajar Dari Bangsa Jepang

KEBANGKITAN Jepang pasca-Perang Dunia II serta gempa dan tsunami yang melanda beberapa waktu lalu bukanlah keajaiban. Bila diperhatikan, Negeri Matahari Terbit ini memiliki etos kerja, semangat juang, dan disiplin yang tinggi.   

      Ingin tahu rahasianya? Sebenarnya bangsa Jepang memiliki beberapa nilai yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu bushido, kai zen, keisan, dan kedisiplinan ala samurai.   

      Bushido adalah semangat kerja keras. Manfaatnya, Jepang pun menjadi bangsa yang terus menerus mau belajar dan membanggakan diri. Jepang juga dikenal sebagai bangsa yang tak cepat puas diri.      Kaizen adalah komitmen. Pada prinsipnya, semua pekerjaan perlu dilaksanakan dan diselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan. Efisien dan efektif. Tak hanya dalam dunia usaha, di lingkungan sekolah, anak yang terlambat masuk sekolah sangat jarang ditemukan. Biasanya siswa-siswa masuk tepat waktu. Demikian pula dengan pengumpulan tugas yang juga disiplin.     

      Prinsip keisan diartikan sebagai kesinambungan dan kesungguhan dengan minat yang tinggi. Jepang pun terkesan menjadi bangsa yang ambisius. Segi positifnya, Jepang terus-menerus melakukan perubahan di dalam untuk menjadi lebih baik lagi.     

      Tradisi bunuh diri para samurai yang gagal menjalankan tugas mungkin terdengar mengerikan bagi sebagian orang. Namun, di baliknya tersimpan nilai luhur yang bisa dipelajari, yaitu berani mempertanggungjawabkan perbuatan bila melakukan kesalahan atau kekalaghan. Sikap ini membuat bangsa Jepang memiliki dan menjaga harga diri.  Alhasil, Jepang menjadi bangsa yang tak mudah menyerah meskipun banyak halangan merintangi usaha.     

      Kelebihan bangsa Jepang lainnya adalah mandiri. Jarang ditemukan mahasiswa Jepang yang masih meminta uang kepada orangtuanya. Tidak sedikit mahasiswa Jepang yang memiliki pekerjaan sampingan untuk biaya sekolah atau biaya kehidupan sehari-hari. Secara tidak langsung, hal ini juga membentuk bangsa Jepang sebagai bangsa berkembang secara mandiri tanpa mengandalkan banyak bantuan dari negara lain.     

     Satu lagi sikap bangsa Jepang yang bisa kita tiru, yaitu kebiasaan membaca. Di manapun Anda berada di Jepang, orang yang membaca menjadi pemandangan biasa. Di kereta api, taman kota, atau mengantre di bank. Kebiasaan membaca memang telah diajarkan sejak kecil. Nilai-nilai positif dari bangsa Jepang inilah yang patut kita contoh.

Komentar