Ritual dan Kekuatan di Batu Suku Maya



Di balik dinding dan lorong keramat bekas reruntuhan kuno yang gelap di Guatemala, para arkeolog menemukan pandangan baru mengenai periode terbentuknya peradaban Maya, yaitu lebih dari 1000 tahun lalu, jauh sebelum zaman Klasik.

Mereka menemukan mahakarya seni dan tulisan suku Maya yang paling kuno. Penemuan ini mematahkan gagasan lama mengenai periode Preklasik. Masa itu sama sekali bukan masa suram kebudayaan yang muncul dan berkembang pada masa Klasik, seperti reruntuhan kerajaan di Palenque yang dimulai sekitar 250 M dan menghilang secara misterius pada 900 M. 

Di pusat upacara yang terdiri atas piramid dan plasa yang luas, di suatu tempat terpencil di timur laut Guatemala yang dikenal dengan nama San Bartolo, para arkeolog telah menemukan peninggalan lukisan dinding dengan warna-warna yang hidup, lukisan ini menggambarkan mitologi penciptaan dan sistem kerajaan Maya.

Lukisan yang diperkirakan dibuat pada tahun 100 SM, dan tiang hieroglif berusia 1 atau 2 abad, mengungkapkan sistem penulisan yang sudah maju.

Berita penemuan yang diumumkan Maret 2006 lalu oleh tim Amerika-Guatemala yang dipimpin oleh Dr. William A. Saturno dari University of New Hampshire, menyebar melalui komunitas kecil peneliti suku Maya.

Penemuan baru ini dan beberapa penemuan lainnya adalah bukti kuat mengenai asal dan kelanjutan konsep kosmologi, dan bukti bahwa pemerintahan kebudayaan Maya telah ada pada milenium Preklasik. Masa kejayaan pada zaman Klasik tidak terjadi tiba-tiba.

Dalam kunjungan ke San Bartolo, Dr. Michael D. Coe, seorang peneliti suku Maya dari Yale yang sudah pensiun dan tidak terlibat dalam studi ini, mengatakan bahwa lukisan tersebut adalah "salah satu penemuan Suku Maya terbesar sepanjang waktu."

Dr. Stephen Houston dari Brown mengatakan, "Kami memasuki masa keemasan dalam studi Preklasik," dan ia menambahkan bahwa fokus penelitian Maya "akan ditandai oleh masa penemuan lukisan-lukisan ini di hutan Guatemala, dan masa setelah itu." Beberapa ahli telah memfokuskan penelitian baru terhadap reruntuhan preklasik, yang berusia sedikitnya 900 SM, dan sedang menginterpretasi ulang penemuan berdasarkan bukti di San Bartolo.

"San Bartolo telah menciptakan ketertarikan dan momentum untuk penyelidikan lebih jauh mengenai periode Preklasik," kata Dr. Julia Guernsey, seorang spesialis art history dan Maya iconography di University of Texas. "Lebih banyak perhatian diberikan pada pendahulu Maya Klasik."

Dalam bukunya "Ritual and Power in Stone" yang diterbitkan Desember 2006, Guernsey menampilkan banyak contoh dinding ukiran, lukisan dinding dan monumen ukiran yang mengilustrasikan perumpamaan perkembangan suku Maya pada zaman Preklasik dari konsep penciptaan, dunia roh dan ekspresi metafora mengenai kekuatan dan wewenang penguasa. 

Kata Guernsey, perhatian baru berpusat pada motif monumen yang umum pada periode Klasik dan sekarang diyakini berasal dari era pertengahan Preklasik, 900-300 SM. Monumen tersebut dikenal dengan nama quatrefoil. Desainnya menyerupai daun semanggi berhelai 4 dan ditemukan dalam susunan batu atau batu ukiran atau peti kayu ukiran serta peralatan tanah liat bermotif yang ditemukan di tempat upacara, seperti La Blanca di daerah pantai Pasifik di Guatemala. La Blanca ditempati sejak 900 SM hingga 600 SM, tempat ini digali oleh Michael W. Love dari California State University Northbridge, dan Guernsey sebagai project iconographer.

Contoh Preklasik lainnya ditemukan di Izapa, seberang perbatasan Meksiko dari La Blanca, dimana terdapat quatrefoil dan monumen yang berusia antara tahun 300 SM dan 50 SM. Sebuah tahta di Izapa dihiasi dengan quatrefoil. Pemandangan yang sama ditemukan di Meksiko di Chalcatzingo, berasal dari 700 SM. 

Guernsey mengatakan bahwa penemuan tersebut adalah "ekspresi hubungan yang paling jelas antara quatrefoil, mulut binatang, gua dan pintu gerbang." Para arkeolog beranggapan bahwa quatrefoil, yang sering dihubungkan dengan saluran air dan kolam, mungkin merupakan bagian ikon dalam upacara menyembah dewa hujan dan kesuburan. 

Dalam kasus lain, quatrefoil dibuat di sekitar mulut gua, mungkin merupakan simbol penciptaan dan supranatural. Guernsey menduga bahwa quatrefoil mungkin adalah alat untuk pentas di depan umum dimana penguasa akan menari dan melewati bagian tengah tempat upacara yang terbuka untuk mendemonstrasikan kekuatannya sebagai perantara dewa, berdasarkan wewenangnya sebagai pemimpin.

Saat ini, quatrefoil dianggap sebagai pintu simbolis yang akan dilewati arkeolog untuk menjelajahi misteri kebudayaan Maya pada masa Preklasik. Teka-teki baru yang belum dapat dipecahkan adalah skrip Maya Preklasik yang ditemukan di San Bartolo. Tiang dengan 10 simbol yang dilukis dengan lapisan plester hitam dan putih ini sudah pasti merupakan tulisan Maya antara tahun 300 SM hingga 200 SM, dan menurut para ahli, sampai saat ini tulisan tersebut masih belum bisa dibaca.

Saturno, orang yang menemukan tiang ini, serta rekan-rekannya melaporkan bahwa sampel tulis tersebut "mengimplikasikan sistem penulisan suku Maya yang sudah maju dan digunakan beberapa abad sebelum masa yang diduga, mungkin masa terkuno dari antara skrip-skrip yang ada di Mesoamerica." 

Houston, seorang ahli tulisan Maya di Brown, setuju dengan pendapat tersebut, ia mengatakan bahwa kerumitan teknik penulisan dan tanda-tanda tersebut mengungkapkan bahwa sistem ini tidak diciptakan pada waktu yang relatif singkat. Tapi kita tidak tahu seberapa lama, berapa generasi atau abad sebelumnya karena belum ada bukti lebih jauh, tapi asalnya mungkin sama dengan tulisan Zapotec di Oaxaca, Meksiko, atau sistem simbolis Olmec di sepanjang Teluk Meksiko.


Komentar